Keluarnya Dajjal
Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Haidar As-Sundawy
Keluarnya Dajjal merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Al-Irsyad Ila Shahihil I’tiqad yang disampaikan oleh Ustadz Abu Haidar As-Sundawy. Kajian ini disampaikan pada 22 Ramadhan 1441 H / 15 Mei 2020 M.
Status Program Kajian Kitab Al-Irsyad Ila Shahihil I`tiqad
Status program kajian Kitab Al-Irsyad Ila Shahihil I`tiqad: AKTIF. Mari simak program kajian ilmiah ini di Radio Rodja 756AM dan Rodja TV setiap Jum`at, pukul 16:30 - 18:00 WIB.
Download mp3 kajian sebelumnya: Mengolok-Olok Agama Allah
Kajian Tentang Keluarnya Dajjal
Seluruh Nabi sudah mengingatkan umat-umatnya tentang bahaya Dajjal. Mereka itu menjelaskan sifat-sifat Dajjal dan berlindung kepada Allah dari fitnah Dajjal. Dan Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerikan penjelasan dan informasi yang lebih banyak, lebih gampang, lebih lengkap. Sehingga ciri-ciri Dajjal itu tidak lagi tersembunyi bagi setiap orang yang mendengarnya. Dalam hadits riwayat Imam At-Tirmidzi dalam kitab sunannya dari Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘Anhu:
أَنَّهُ يَخْرُجُ مِنْ خُرَاسَانَ
“Bahwa Dajjal ini akan keluar dari daerah Khurasan.” (HR. Tirmidzi)
Sekarang, Khurasan mencakup beberapa negara yang terbesar adalah Iran, Uzbekistan, termasuk Afghanistan dan negeri sekelilingnya. Dari daerah sanalah Dajjal akan keluar. Dan dalam hadits shahih riwayat Imam Muslim dari Anas:
يَتْبَعُ الدَّجَّالَ مِنْ يَهُودِ أَصْبَهَانَ، سَبْعُونَ أَلْفًا عَلَيْهِمُ الطَّيَالِسَةُ
“Dajjal akan diikuti oleh 70.000 Yahudi Ashbahan, semua itu memakai jubah yang khas.” (HR. Muslim)
Dan disebut dengan sebutan Al-Masih (المسيح) karena salah satu di antara matanya terhapus, ini makna yang pertama. Kedua, (لأنه يمسح الأرض) karena dia akan menyentuh (menguasai) seluruh dunia.
Secara bahasa, Dajjjal berasal dari kata دَجَل yang artinya adalah tukang mencampur adukkan atau memanipulasi, pendusta besar. Dan disebut Dajjal dengan wazan فَعَّال karena segamblang-gamblang mubalaghah, artinya yang sangat banyak kedustaan dan manipulasinya.
Munculnya Dajjal
Dan Dajjal ini akan keluar bersamaan pada zaman munculnya Imam Mahdi Rahimahullahu Ta’ala. Berkata Al-Imam Ibnu Katsir Rahimahullah di dalam kitab Al-Bidayah wan Nihayah bahwa kemudian Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menerangkan tentang Dajjal yang akan keluar di akhir zaman. Pertama kali muncul dalam bentuk seorang raja di antara raja-raja yang diktator, keji dan bengis. Kemudian dia mengaku-ngaku Nabi. Setelah itu mengaku-ngaku sebagai Rabb yang harus disembah.
Maka Dajjjal ini diikuti oleh orang-orang bodoh dari kalangan Bani Adam, orang-orang awam, orang-orang yang tidak berpendidikan, orang-orang yang tidak memiliki ilmu. Tapi diingkari dan dibantah oleh orang-orang yang Alalh berikan hidayah dari kalangan orang-orang yang shalih, golongan Allah yang bertakwa, lalu mulailah si Dajjal ini mengembangkan kekuasaannya. Negeri demi negeri, benteng demi benteng, wilayah demi wilayah, desa demi desa ditaklukan. Sehingga tidak ada satupun negeri di alam dunia ini kecuali diinjak oleh Dajjal dan dikuasai kecuali Makkah dan Madinah.
Dajjal tidak bisa memasukinya karena kedua kota ini dijaga oleh para Malaikat yang menghunus pedang-pedang mereka yang menghalau Dajjal untuk bisa masuk ke kedua kota ini.
Waktu hidup Dajjal
Adapun waktu hidupnya Dajjal sejak munculnya sampai dia mati, cuma 40 hari. Tapi hari pertama panjangnya sama dengan 1 tahun dan ini dengan makna yang hakiki. Hari yang kedua kemunculan Dajjal panjang 1 hari itu sama dengan 1 bulan, hari ketiganya panjangnya sama dengan 1 pekan. Hari ke-4 dan seterusnya sama dengan hari-hari normal seperti di zaman kita sekarang.
Otomatis dari segi waktu, Dajjal ini hidup setahun 2 bulan 15 hari totalnya. Dan Allah ‘Azza wa Jalla memberikan banyak keluarbiasaan pada diri Dajjal. Orang sekarang menyebutnya kesaktian atau kedigjayaan. Dengan semua kelebihannya, dia menyesatkan banyak orang. Tapi orang-orang mukmin yang memiliki keimanan yang teguh, tetap tegar tidak terfitnah bahkan bertambah keimanan mereka dari iman yang sudah ada sebelumnya.
Diantara keluarbiasaan yang Allah berikan kepada Dajjal adalah Dajjal itu bisa memerintahkan langit untuk menahan curah hujan atau menurunkan hujannya, bisa memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tumbuh-tumbuhan ataukah tidak, bisa memerintahkan binatang-binatang ternak untuk menghasilkan susu ataupun tidak. Bisa membunuh orang kemudian dihidupkan kembali.
Jadi keluarbiasaannya itu lebih dahsyat daripada sihir atau ilmu perdukunan yang pernah ada. Makanya banyak yang mempercayai ketika dia mengklaim diri sebagai Rabb yang harus disembah.
Kapan berakhirnya fitnah Dajjal?
Berakhirnya ketika Nabi Isa Al-Masih turun ke muka bumi untuk memburu Dajjal ini. Turunnya pada waktu kaum muslimin yang saat itu dipimpin oleh Imam Mahdi mau melakukan shalat. Kemudian ketika turun, Nabi Isa disuruh untuk menjadi imam, tapi Nabi Isa menolak kemudian disuruh lah Imam Mahdi untuk menjadi imam. Dan Nabi Isa shalat di belakangnya.
Berkumpulah kaum mukminin di sekitar Nabi Isa. Mereka mengerumuni Nabi Isa dan berjejer di belakangnya untuk menghadapi Dajjal Laknatullah Alaih. Kemudian begitu beres shalat subuh, Nabi Isa menyuruh untuk membuka pintu gerbang yang saat itu ditutup untuk melindungkan diri dari serbuan Dajjal dan bala tentaranya. Sebagian ulama menyatakan mereka berkumpul di Masjid Al-Aqsha di Palestina.
Masjid Al-Aqsha itu sekarang semua areal yang kira-kira 14 Ha yang kemudian di benteng dengan benteng yang amat sangat kuat, kokoh dan ada gerbangnya. Di sanalah mereka berlindung. Begitu dibuka pintu gerbang, kelihatan Dajjal dengan bala tentaranya di luar. Begitu Dajjal Laknatullah Alaih melihat Nabi Isa ‘Alaihish Shalatu was Salam, maka tubuhnya meleleh ibarat melelehnya garam ketika terkena air.
Akhirnya kabur dia, lari sejauh-jauhnya, dikejar oleh Nabi Isa ‘Alaihish Shalatu was Salam sampai tiba di suatu tempat yang namanya Pintu Lod. Di sana dia tidak bisa menghindar lagi, tidak bisa lari lagi. Lalu ditombak dengan tombak pendek oleh Nabi Isa ‘Alaihish Shalatu was Salam dan Nabi Isa berkata: “Sesungguhnya aku memiliki satu tusukan untukmu yang tidak akan meleset.” Lalu ditusuklah dengan tombak pendek tersebut dan Dajjal tidak bisa menghindar kemudian mati dalam keadaan demikian.
Ini semua menunjukkan bahwa Dajjal itu makhluk biasa yang tidak layak untuk mengklaim diri sebagai Tuhan yang disembah. Karena mati dengan darah yang berhamburan terlihat oleh semua orang yang ada di sana. Termasuk para pengikutnya. Ini ditunjukkan oleh banyak dalil yang shahih sampai-sampai derajat hadits-hadits tentang Dajjal ini mencapai Mutawatir maknawi. Haditsnya banyak, sehingga saking banyaknya jalur periwayatan tentang hadits Dajjal ini dengan lafadz yang beragam dengan satu tema yaitu tentang Dajjal, menjadikan hadits-hadits tentang Dajjal dihukumi oleh para ulama sebagai hadits yang Mutawatir maknawi.
Fitnah Dajjal yang luar biasa
Imam Ibnu Katsir menjelaskan hal ini dalam kitab Al-Bidayah wan Nihayah yang menunjukkan bahwa Dajjal dengan fitnahnya ini merupakan sesuatu yang luar biasa karena keluarbiasaan yang Allah berikan. Seperti yang tadi sudah di singgung, Dajjal bisa memerintahkan langit untuk menurunkan hujan atau tidak, bisa memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tumbuh-tumbuhan atau tidak, juga bisa memerintahkan binatang-binatang ternak untuk menggemuk atau mengurus untuk menghasilkan daging, susu ataukah tidak.
Dan Dajjal ini ketika ada orang-orang yang mengikutinya, maka diberi balasan oleh Dajjal kepada pengikut setianya. Disuburkanlah ladang-ladang mereka, digemukkanlah ternak-ternak mereka, dicurahilah mereka dengan hujan yang cukup. Adapun kelompok yang menolak ketuhanan dirinya, maka sebaliknya. Oleh Dajjal dibikin sengsara, paceklik, seluruh ladangnya kering dan mati, seluruh ternak-ternak yang dimilikinya juga mati, harta-harta mereka juga musnah, dan ladang-ladang mereka semuanya tak berbuah bahkan gersang.
Dan Dajjal ini bisa memerintahkan tanah untuk mengeluarkan harta simpanannya kemudian Dajjal berjalan diikuti oleh harta tersebut. Ini tak ubahnya seperti sekelompok lebah mengikuti ratunya.
Semuanya itu merupakan ujian yang dahsyat dari Allah kepada hamba-hambaNya yang mukmin di akhir zaman. Orang-orang yang lemah iman, tentu saja akan tergoda dan menjadi pengikut setia Dajjal Laknatullah Alaih sekalipun demikian Dajjal adalah makhluk yang hina dan rendah di sisi Allah yang banyak mengandung aib secara dzahir ataupun secara batin.
Aib Dajjal
Adapun secara dzahir, Dajjal ini picek sebelah matanya. Bentuk tubuhnya juga gempal. Kedua kakinya itu singkang (dua lututnya saling menjauh satu sama lain), ketika berjalan tidak enak dipandang. Yang seperti itu, sekalipun dia memiliki banyak kesaktian, itu merupakan aib bagi Dajjal. Bentuk tubuhnya dan cara berjalannya.
Diantara kedua matanya tertulis huruf tulisan “kafir” yang terbaca baik oleh orang yang bisa membaca ataupun yang buta huruf. Oleh karena itulah maka fitnah Dajjal merupakan sebesar-besar fitnah yang pernah ada dalam sejarah kehidupan manusia. Tidak ada yang bisa selamat dari fitnah tersebut kecuali orang-orang yang Allah kehendaki di kalangan hamba-hambaNya yang shalih dan bertakwa.
Seluruh Nabi mengingatkan terhadap fitnah Dajjal
Saking bahayanya fitnah Dajjal ini, sampai-sampai seluruh mengingatkan umatnya dari bahaya Dajjal. Dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah Nabi yang paling dahsyat untuk memberi peringatan umatnya dari bahaya Dajjal ini. Dari Abu Ubaidah bin Al-Jarrah Radhiyallahu ‘Anhu, dia berkata, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
إِنَّهُ لَمْ يَكُنْ نَبِيٌّ بَعْدَ نُوحٍ إِلا وَقَدِ أنْذَرَ الدَّجَّالَ قَوْمَهُ ، وَإِنِّي أُنْذِرُكُمُوهُ
“Tal ada seorangpun Nabi setelah Nuh kecuali semua Nabi itu mengingatkan umatnya dari Dajjal. Dan aku pun memperingatkan kalian dari Dajjal ini.” (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud dan Imam At-Tirmidzi dengan sanad yang shahih)
Berlindung dari Dajjjal
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerintahkan umatnya untuk meminta perlindungan kepada Allah dari fitnah Dajjal setiap hari. Minimal sembilan kali dalam sehari semalam di dalam shalat. Yaitu pada waktu tasyahud (baik tasyahud awal ataupun tasyahud akhir). Rata-rata dua kali tasyahud kecuali shalat subuh. Sebagaimana yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, berkata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
إِذَا فَرَغَ أَحَدُكُمْ مِنَ التَّشَهُّدِ الْآخِرِ ، فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ : مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ ، وَمِنْ شَرِّ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
“Apabila salah seorang di antara kalian sudah selesai berdoa tasyahud akhir sebelum salam, maka berlindunglah kepada Allah dari 4 hal; dari adzab jahanam, dari adzab kubur, dari fitnah hidup dan fitnah mati, dan dari keburukan Al-Masih Ad-Dajjal” (HR. Imam Ahmad dan Imam Muslim)
Simak penjelasan yang penuh manfaat ini pada menit ke-20:21
Download mp3 Kajian Tentang
Untuk mp3 yang lain, silahkan klik di sini.
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/48447-keluarnya-dajjal/